Jangan lupakan sejarah .... kata orang tua dulu ! jika disimak dengan cermat ada benarnya karena tanpa peninggalan yang diberikan kepada keturunannya adalah untuk dipelajari dan menggali pesan pesan yang tersembunyi. Banyak yang tidak peduli arti dari peninggalan sejarah apalagi sejarah lampau jaman kerajaan yang kebanyakan peninggalan yang dibumbui dengan cerita "ajaib, mistik dan sihir" seperti anggapan penemuan pada jaman di eropa dulu seperti listrik, mangnet dan juga obat obatan.
Tidak banyak peninggalan Kerajaan Pajajaran yang ditinggalkan kecuali budaya dan adat istiadat. Mungkin hal ini dipengaruhi oleh agama yang dianut waktu itu Hindu tanpa adanya candi yang dibangun dan kepercayaan SUNDA WIWITAN setelahnya seperti di Baduy atau mungkin hancur karena serang pasukan kerajaan Cirebon dan Banten. Para arkeolog tentunya sangatlah lelah mencari peningalan candi di tanah pasundan ini yang diperkirakan sebagai peninggalan kerajaan Pajajaran, namun hasilnya adalah beberapa prasasti atau peninggalan petilasan yang ada. Salah satunya adalah Prasasti Batu Tulis yang ada di Bogor.
Pesan apa yang terkandung dalam prasasti Batu Tulis, mari kita simak tulisannya dalam bahasa sunda kuno :
- Wangna pun ini sakakala, prebu ratu purane pun(Semoga selamat, ini tanda peringatan Prabu Ratu almarhum)
- diwastu diya wingaran prebu guru dewataprana(Dinobatkan dia dengan nama Prabu Guru Dewataprana)
- di wastu diya wingaran sri baduga maharaja ratu haji di pakwan pajajaran seri sang ratu dewata(dinobatkan (lagi) dia dengan nama Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata)
- pun ya nu nyusuk na pakwan (Dialah yang membuat parit (pertahanan) Pakuan)
- diva anak rahyang dewa niskala sa(ng) sida mokta dimguna tiga
i(n) cu rahyang niskala-niskala wastu ka(n) cana sa(ng) sida mokta ka
nusalarang (Dia putera Rahiyang Dewa Niskala yang dipusarakan di Gunatiga, cucu
Rahiyang Niskala Wastu Kancana yang dipusarakan ke Nusa Larang)
- ya siya ni nyiyan sakakala gugunungan ngabalay nyiyan samida,
nyiyan sa(ng)h yang talaga rena mahawijaya, ya siya, o o i saka, panca
pandawa e(m) ban bumi (Dialah yang membuat tanda peringatan berupa gunung-gunungan, membuat undakan untuk hutan Samida[2], membuat Sahiyang Telaga Rena Mahawijaya (dibuat) dalam (tahun) Saka "Panca Pandawa Mengemban Bumi")
Keterangan Pendukung :
- Lokasi hutan samida ini konon yang sekarang dipakai sebagai Kebun Raya Bogor.
- Ini adalah sangkala yang artinya adalah 5 5 4 1 atau kalau dibalik adalah 1455 Saka (1533 Masehi.
Lain dulu lain sekarang begitu pula gambar peninggalannya
Ini pada tahun 1920-an bisa dilihat dengan ada beberapa peralatan yang terletak di dekat batu seperti pahat.
Karena rasa penasaran dan belum melihat secara langsung seperti apa batu tulis tersebut, maka penulis berkesempatan melihat langsung prasasti tersebut pada bulan September 2012 dengan pimpinan bidang dan kepala seksi. Jadi dalam tulisan bukan penulis tetapi Kepala Seksi Sanitasi Dampak Risiko Lingkungan KKP Kelas I Tanjung Priok yaitu : ALI ISHA WARDHANA,SKM,MKM. Inilah Photonya (jangan lihat orangnya yah lihat aja batunya .... hehehe) :
|
Bekas telapang Kaki |
|
juru seuri |
|
juru kunci |
|
Ini bukan makam ! |
|
Buat sederan kalau cape |
|
Bersatu dengan teheul |
|
Ini Juga bukan Makam |
|
Batu di belakang gedung |
Semoga tulisan dan gambarnya dapat bermanfaat
setelah membaca tulisan ini jadi jelas apa itu prasasti batu tulis.....
BalasHapusklo itu bukan makam lalu apa dong? kemarin mlm sya kesana tetapi amat disayangkan sekali pada kompleks tersebut sangat berbau mistik
BalasHapusKalau itu makam kok perlakuan nya seperti itu atau memang makam tapi disamarkan, kalau menurut "paimpleungkan sim kuring mah sanes makam "
Hapusprasasti batu tulis merupakan dokumen sejarah pajajaran
BalasHapusDokumen pajajaran selain batu tulis perlu dicari lagi, komentar juga ya di blog saya www.goocap.com
BalasHapusTerima Kasih sudah berkunjung Lagi cari nih ...
Hapussebenernya ada lagi pas deket turunan pas mau masuk arah cipaku ada disebelah kanan depan makam mbah dalem
BalasHapusdan yang dikira sebagai makam itu hanya tempat untuk peristirahatan kuda saja
peninggilan kerajaan pajajaran yg sangat bersejarah, thanks gan udh share...
BalasHapusOm penulis.... sy punya buku kuno yg tulisannya mirip dngn yg ada di batu tulis. Bukunya sangat tebal dan sdah aga rusak dimakan usia. Mngkin ini salah satu peninggalan sejarah. Tp sampai saat ini belum ada orang yg mampu menerjemahkan isinya. Klau anda bs menerjemahkan bs bertmu dngn sy.
BalasHapus