Demam Batu Permata
Walau ketinggalan demamnya tapi ngak apalah. Memang waktu ngeratau di kalimantan tengah pernah menyenangi berbagai batu pertama asal daerah tersebut dengan membeli yang sudah jadi ada juga dikasih tapi entah pada kemana. Tetapi waktu itu belum bombastik seperti sekarang ini, walau membeli batu permata tidak seseru dengan dikasih bahan mentahnya lebih "greget tantangan" sekalian memberikan pekerjaan pada tukang asah batu. Jadi ada unsur sosialnya secara individu dan kadang jika bahannya lebih besar jika di taroh di air kebetulan punya aquarium ikan sepertinya lebih "indah dilihat" dibanding dilihat dijari tangan. Tapi kadang sang pemberi batu permata sering menanyakan, '"Bro sudah diasah belum batu yang kemarena ane kasih ? ". Nah lo apalagi yang ngasih saudara, " ayolah diasah tuh batu yang dikasih kemaren, bagus jadinya !". Demi menghargai para pemberi batu permata tersebut akhirnya nabung sisihin uang "rokok" hehe
Hayoo siapa lagi yang mau ngasih bahan mentahnya bolehlah berharap batu permata yang ada ster merahnya lebih menantang untuk dilihat. Teman teman dari seluruh indonesia hayoo jangan malu kirim ke Saya sekarang juga hahaha ...
Komentar
Posting Komentar
Bertutur sapa yang sopan dan tidak memberikan link spam. terimakasih