Kumaha Cek Aing
Judul tulisan serem amat yah, Kumaha cek aing (basa sunda) = terserah saya ( bahasa Indonesia). Kenapa mamang posting dengan judul itu yah karena mamang melihat kenyataan bahwa budaya akan terpelihara jika dilaksanakan dalam kesehariannya walau sekarang sudah banyak perkawinan antar suku dan jaman semakin berubah, tetapi kita sebagai manusia yang memiliki asal muasal dari budaya kudu nyadar asalna timana getih sunda kamana bae teuteup bae sunda (mudah mudahan), bagaikan kura kura yang bertelur dipesisir pantai pasti akan kembali.
Mamang asli sunda ? nya atuh jang !, kieu kieu ge aya teureuh Banten, Bogor, Kuningan jeung Cirebon. Mun cek jalma aheng mah nyebutna teh tilu siku pajajaran hehe, nyaho lah terserah Nu Maha Kawasa bae. Balik deui kana ada istiadat bangsa sunda mun ayeuna mah suku sunda, jarang jalma sunda nu mikacinta kana budaya sunda boh turunan campuran boh turunan sunda. Mamang teh boga pamajikan urang padang melayu jeung mundukna di bekasi jeung boga anak tilu, kira kira eta budaya sundana bisa diteruskeun ??? hanya waktu yang menentukan. Mamang diajar budaya sunda waktu merantau di kalimantan Tengah selama 5 tahun kurang 5 bulan semua jenis budaya sunda yang tidak pernah di ajarkan di sekolah. Belajar secara otodidak di perpustakaan Kabupaten Kuala Kapuas Kalimantan Tengah, semakin tahu semakin menghargai kearifan budaya sendiri.
Kumaha cek aing, kalau punya prinsip seperti ini maka akan ditingkalkan oleh jaman, waktu juga teman karena tidak mau menerima perubahan apalagi perubahan menuju kebaikan, bagaimana dengan menggunakan iket kepala sunda dalam kesehariannya ? bagi yang tinggal di tatar sunda dengan nota bene yang harus jadi pemimpinnya orang sunda atau menyundakan untuk rakyat sunda ini merupakan suatu kewajiban yang tidak bisa ditawar " inggat keyakinan tentang agama jangan dicampurkan dengan budaya " karena tidak semua budaya bisa akur dengan agama apalagi bersimbiosis seperti film VENOM. Jika hanya ikat kepala saja tidak bisa dilestarikan sebagai khas penutup kepala suku sunda di tatar sunda bagaimana mau diakui bahwa Bandung dan rakyat jawa barat milik orang sunda atau bukan ??? salut buat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang sudah berupa melestarikan iket sunda bagai rakyat sunda dan warga yang tinggal di tatar sunda, bagaiman di Bekasi dan tatar sundanya mari kita dukung penggunaan iket sunda.
Kembali ke Iket Sunda, banyak tulisan di internet kok tentang iket sunda ini tapi mamang mah pingin nulis kumaha cek aing bae haha. Yang perlu kalian ketahui iket sunda itu seperti dasi pada jas, kemeja dan jas. Jika tanpa dasi maka penampilannya pun jadi kacau, Jadi kalau kamu merasa ada darah sunda dalam dirimu maka belajarlah budaya sunda yah minimal menggunakan iket sunda yang sesuai pakemnya jangan asal niru jadinya salah.
Kain buat iket bukan segitiga tetapi segi empat dan dilipat menjadi segitiga, karena fungsinya selain buat menutup kepala juga untuk keperluan lain mialnya sebagai tas atau gembolan, sebaiknya mengenal beberapa model iket sunda bukan membeli model yang sudah jadi karena beberapa fungsi akan hilang. Baca disini
Kain buat iket bukan segitiga tetapi segi empat dan dilipat menjadi segitiga, karena fungsinya selain buat menutup kepala juga untuk keperluan lain mialnya sebagai tas atau gembolan, sebaiknya mengenal beberapa model iket sunda bukan membeli model yang sudah jadi karena beberapa fungsi akan hilang. Baca disini
Jenis Iket Sunda
baca ke sini ajah yah sama ajah kok
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Iket |
Tutorial memasang iket kepala, lihat video di bawah ini atau nyari di youtube yah banyak kok hihi
Komentar
Posting Komentar
Bertutur sapa yang sopan dan tidak memberikan link spam. terimakasih